Kehamilan kembar adalah fenomena yang menarik dan kompleks dalam dunia kedokteran. Salah satu pertanyaan umum yang sering diajukan tentang kehamilan kembar adalah berapa banyak plasenta yang terlibat dalam kehamilan tersebut.
Dalam kehamilan kembar, terdapat beberapa kemungkinan skenario terkait dengan jumlah plasenta yang ada. Hal ini tergantung pada jenis kehamilan kembar yang terjadi, yaitu kembar identik (monozygotic) atau kembar non-identik (dizygotic).
- Kehamilan Kembar Identik (Monozygotic): Ketika kehamilan kembar identik terjadi, itu berarti bahwa embrio berasal dari satu telur yang telah dibuahi oleh satu sperma. Dalam kasus ini, biasanya hanya ada satu plasenta yang memasok nutrisi dan oksigen kepada kedua bayi. Plasenta ini bisa memiliki berbagai bentuk, seperti satu plasenta dengan dua lobus atau terkadang hanya satu plasenta dengan satu lobus.
- Kehamilan Kembar Non-Identik (Dizygotic): Kehamilan kembar non-identik terjadi ketika dua telur yang berbeda dibuahi oleh dua sperma yang berbeda. Dalam kasus ini, setiap bayi memiliki plasenta sendiri. Oleh karena itu, dalam kehamilan kembar non-identik, biasanya terdapat dua plasenta yang terpisah.
Namun demikian, ada pengecualian terhadap aturan ini. Dalam beberapa kasus, kehamilan kembar non-identik dapat memiliki satu plasenta yang terbagi, dikenal sebagai plasenta ganda. Ini terjadi ketika kedua embrio mengembangkan plasenta yang sama tetapi terpisah di dalamnya. Dalam kehamilan semacam ini, meskipun hanya ada satu plasenta secara fisik, tetapi strukturnya terbagi menjadi dua bagian yang berbeda.
Penting untuk diingat bahwa setiap kehamilan kembar adalah unik dan dapat memiliki variasi dalam hal jumlah dan jenis plasenta yang terlibat. Meskipun demikian, pemahaman akan jenis kehamilan kembar yang berbeda dapat membantu calon orangtua dan tenaga medis mempersiapkan diri secara optimal untuk menghadapi kebutuhan khusus yang mungkin terjadi selama kehamilan dan persalinan.
