Growth Spurt Pada Balita
Memonitor pertumbuhan balita guna menghindari growth spurt, sehingga pemahaman akan tumbuh kembang normal menjadi begitu penting
Setelah Dilahirkan, anak-anak tumbuh paling pesat selama tahun pertama kehidupan mereka. Memang, sebagian besar bayi memiliki berat badan tiga kali lipat dari berat lahirnya dan tumbuh sepuluh inci pada ulang tahun pertamanya. Namun pertumbuhannya tidak berhenti sampai di situ, dan perubahan selama tahun-tahun balita sangat penting untuk perkembangannya. Inilah yang perlu Anda ketahui tentang growth spurt pada balita, mulai dari kapan terjadinya hingga bagaimana hal itu terjadi.
Kapan Balita Tumbuh?
Anak-anak tumbuh secara bertahap, tetapi kebanyakan balita tumbuh tiga sampai empat inci dan bertambah tiga sampai empat kilogram setiap tahunnya. Pada saat mereka berusia 3 tahun, sebagian besar anak telah tumbuh sekitar 50 persen dari tinggi badan orang dewasa. Namun, laju pertumbuhan yang cepat akan segera melambat dan menjadi lebih lambat hingga masa pubertas, yaitu setelah anak Anda keluar dari masa balita, tinggi dan berat badannya akan sedikit menurun. Anak usia sekolah pada umumnya (usia 4-10 tahun) tumbuh sekitar 2 inci-dan berat badannya bertambah sekitar 6 kilogram per tahun.
Apa Saja Tanda-Tanda Growth Spurt Pada Balita?
Bagaimana Anda tahu jika balita Anda mengalami growth spurt? Kemungkinan besar, anak Anda akan mengalami beberapa gejala berikut ini:
- Rasa lapar yang berlebihan
- Meningkatnya rasa kantuk dan tidur lebih lama dalam satu waktu
- Rasa sakit yang muncul seperti nyeri tumpul yang biasanya muncul di kaki, rasa sakit bisa mengganggu anak Anda di malam hari
Berapa Tinggi Balita Saya Nanti?
Genetika sangat menentukan tinggi badan anak, kata Lynne Levitsky, M.D., kepala unit endokrin pediatrik di Rumah Sakit Umum Massachusetts di Boston. Orang tua yang tinggi umumnya menghasilkan anak-anak yang tinggi, sementara orang tua yang lebih pendek memiliki anak-anak yang bertubuh lebih kecil. Namun, bukan hanya itu saja. Faktor-faktor lain berkontribusi terhadap tinggi badan anak Anda, termasuk:
Kondisi Medis: Penyakit tertentu-termasuk alergi makanan, masalah tiroid, gangguan pencernaan seperti penyakit celiac, masalah jantung, kelainan kromosom, dan masalah ginjal-dapat menghambat pertumbuhan balita.
Nutrisi: Balita yang kurang gizi dapat terhambat pertumbuhannya dari tingkat pertumbuhan “alamiah”.
Tidur: Tidur yang tidak tepat juga dapat menghambat pertumbuhan, karena 70 hingga 80 persen hormon pertumbuhan dilepaskan saat anak tidur, menurut Paul Saenger, M.D., ahli endokrinologi pediatrik di Rumah Sakit Anak di Montefiore Medical Center, di New York City.
Kondisi Emosional: Anak-anak yang tidak mendapat dukungan atau stres mungkin tidak akan tumbuh dengan baik. Ini disebut “kegagalan pertumbuhan psiko-sosial”.
Mengapa Balita Saya Pendek?
Karena pertumbuhan sebagian besar bersifat genetik, banyak balita yang lebih kecil mewarisi gen yang menyebabkan perawakan pendek dari orang tuanya. Anak-anak ini biasanya tumbuh dengan kecepatan normal dan sehat, serta tidak menunjukkan gejala masalah medis. Mereka umumnya memasuki masa pubertas pada usia rata-rata dan mencapai tinggi badan dewasa yang sama dengan orang tua mereka. Secara umum, tidak ada pengobatan yang direkomendasikan atau diketahui efektif untuk meningkatkan tinggi badan mereka saat dewasa secara signifikan.
Namun, perawakan pendek juga dapat mengindikasikan keterlambatan pertumbuhan konstitusional. Juga diturunkan secara genetik, hal ini muncul pada anak-anak yang biasanya berukuran rata-rata pada awal masa pertumbuhan. Hal ini menyebabkan mereka mengalami periode pertumbuhan yang lebih lambat dari rata-rata antara usia 6 bulan dan 2 tahun, yang menyebabkan mereka tertinggal pada grafik pertumbuhan. Setelah sekitar usia 2 atau 3 tahun, mereka akan mulai tumbuh dengan kecepatan normal masa kanak-kanak hingga mencapai pubertas dan terus tumbuh pada usia yang lebih tua, sehingga memungkinkan mereka untuk “mengejar” teman sebayanya pada usia dewasa. Tidak ada perawatan yang diperlukan untuk kondisi ini.
Apa Itu Grafik Pertumbuhan?
Alat yang paling penting untuk memahami dan melacak perkembangan balita Anda adalah grafik pertumbuhan. Grafik ini memungkinkan Anda untuk membandingkan tinggi, berat badan, dan lingkar kepala balita Anda dengan anak lain yang memiliki jenis kelamin dan kelompok usia yang sama. Pelacakan yang cermat pada grafik pertumbuhan sangat penting untuk menemukan masalah dan mengobatinya dengan cepat.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan penggunaan grafik dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk anak usia 0 hingga 2 tahun di Amerika. Orang tua kemudian harus mengacu pada grafik pertumbuhan CDC untuk anak-anak di atas 2 tahun.
Apa yang Dapat Dilakukan Orang Tua untuk Mendukung Percepatan Pertumbuhan Balita dan Perkembangan Fisik Secara Umum?
Meskipun Anda harus mendorong kebiasaan sehat sepanjang tahun, sangat penting bagi balita untuk mendapatkan tidur yang cukup dan makan makanan yang sehat selama masa growth spurt. Tubuh yang sedang berkembang membutuhkan banyak energi, dan tidur serta makanan berfungsi sebagai bahan bakar. Mendorong bermain dan bergerak juga penting, karena aktivitas fisik mendorong dan berkontribusi pada pertumbuhan.