Kenali tanda ketika melahirkan anak pertama
Gejala kehamilan yang perlu diketahui, baik oleh bunda maupun ayah
Berbeda dengan wanita-wanita lain yang pernah melahirkan, wanita yang baru pertama kali hamil biasanya belum berpengalaman sehingga belum memahami apa saja tanda-tanda kelahiran anak pertamanya. Hanya karena dokter memperkirakan HPL (Hari Perkiraan Lahir) belum tentu wanita yang sedang hamil akan melahirkan anaknya pada hari tersebut.
Padahal, rata-rata proses persalinan terjadi saat usia kehamilan 9 bulan atau 40 minggu. Pada tahap ini, bayi dianggap sudah siap untuk hidup di luar kandungan (terutama dari segi perkembangan fisik). Namun kita semua tahu bahwa ada sebagian wanita yang melahirkan lebih awal (prematur) atau lebih lambat dari HPL.
Karena setiap kehamilan itu unik, maka penting bagi para wanita (terutama yang ingin melahirkan normal) untuk mengenali tanda-tanda kelahiran anak pertamanya dan tidak hanya mengandalkan HPL saja.
Para calon ibu juga harus menyadari bahwa proses melahirkan bisa memakan waktu lama dan menguras tenaga. Diperlukan waktu hingga lima jam sejak tanda-tanda pertama persalinan hingga kelahiran, sehingga ibu memiliki banyak waktu untuk bersiap.
Dan hal ini lumrah terjadi sehingga tidak semua ibu hamil mengalami tanda-tanda melahirkan yang sama. Tanda-tanda “ingin melahirkan” yang akan dijelaskan nanti, mungkin muncul seminggu atau bahkan sehari sebelum melahirkan.
Inilah tanda-tanda kehamilan para calon ibu harus ketahui, diantaranya:
Kontraksi
Setidaknya ada 2 jenis kontraksi terkait dengan tanda melahirkan anak pertama, yaitu kontraksi awal dan kontraksi berirama. Kontraksi awal biasanya ringan dan sesekali saja, tidak sering. Kadangkala beberapa bunda bahkan tidak mengalami jenis kontraksi ini karena sifatnya yang terlalu ringan sehingga tidak disadari. Ketika kontraksi begitu terasa, sebagian bunda menganggap kalau itu merupakan tanda mau melahirkan.
Padahal kontraksi seperti ini adalah palsu (biasa disebut dengan istilah Braxton Hicks) yang terjadi akibat pengencangan perut saat hamil. Inilah sebabnya mengapa kontraksi ini biasanya dirasakan di daerah perut atau panggul. Kontraksi biasanya berlangsung antara 30 dan 120 detik saja. Dalam hal ini, cobalah mengubah posisi atau lebih rileks agar kontraksi lebih cepat hilang.
Ini berbeda dengan kontraksi ritmis yang terjadi berulang-ulang secara teratur dan semakin intens. Kontraksi ini biasanya dirasakan di panggul bagian bawah kemudian berpindah ke perut bagian depan. Ini sebenarnya adalah kontraksi persalinan dan merupakan tanda bahwa calon bayi ibu hampir lahir.
Keluar Darah Lendir
Saat hamil, leher rahim dilindungi oleh mucus plug (lendir kental) untuk mencegah infeksi bakteri berbahaya. Saat waktu melahirkan semakin dekat, lendir ini mulai keluar dari vagina saat leher rahim melunak dan mulai membesar. Pelebaran serviks ini mungkin 1 hingga 2 cm, tetapi mungkin lebih kecil (pada ibu yang baru pertama kali melahirkan).
Beberapa hari sebelum melahirkan, vagina mengeluarkan lendir dan cairan kental berwarna putih. Namun jika cairan berwarna putih tersebut terlihat seperti air, kemungkinan besar itu adalah cairan ketuban. Jika hal ini terjadi, sebaiknya ibu segera ke rumah sakit, karena ini tandanya air ketubannya pecah.
Sakit punggung seperti saat haid
Kebanyakan ibu hamil mengalami nyeri punggung saat hamil, namun nyeri tersebut bisa semakin parah seiring semakin dekatnya hari persalinan. Kondisi ini menandakan bayi sudah mendekati kelahirannya. Sakit punggung yang dirasakan ibu disebabkan karena kepala bayi menekan tulang punggung. Akibatnya, sebagian besar ibu hamil mengalami nyeri pada punggung hingga panggul dan sulit bergerak.