Pilihan Makanan yang Disarankan untuk Anak Pengidap ADHD
Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD ialah kondisi neurobiologis yang mempengaruhi konsentrasi, impulsivitas, dan tingkat aktivitas fisik seseorang. ADHD juga merupakan gangguan perkembangan yang sering terjadi di masa kanak-kanak. Anak dengan kondisi ini cenderung terlalu bergerak (hiperaktif) dan berbicara, tidak mampu mengendalikan emosi, kesulitan untuk fokus, gelisah, dan kerap melakukan keteledoran.
Bagi orang tua anak dengan ADHD, memberikan perhatian khusus terhadap pola makan anak dapat menjadi langkah penting dalam mengelola gejala ADHD. Pasalnya, beberapa pilihan makanan dapat mendukung fungsi otak dan kesehatan mental anak, serta bisa membantu mengurangi gejala ADHD.
Berikut ialah beberapa pilihan makanan yang disarankan untuk anak dengan ADHD.
1. Protein Tinggi
Protein mampu menjaga energi anak dengan stabil dan membantu otak dalam memproduksi neurotransmitter penting, seperti dopamin dan norepinefrin. Daging tanpa lemak, telur, kacang-kacangan, dan produk susu tanpa lemak ialah beberapa sumber protein yang baik untuk anak.
2. Asam Lemak Omega-3
Asam lemak omega-3, terlebih DHA dan EPA, memiliki peran penting dalam perkembangan otak dan dapat membantu mengurangi gejala ADHD pada anak. Ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan trout adalah sumber asam lemak omega-3 yang baik. Apabila si kecil tidak suka ikan, suplemen omega-3 juga bisa menjadi pilihan.
3. Karbohidrat Kompleks
Karbohidrat kompleks memberikan energi yang stabil dan bertahap, serta bisa membantu menjaga kadar gula darah tetap seimbang. Gandum utuh, beras coklat, quinoa, dan sayuran hijau ialah beberapa contoh karbohidrat kompleks yang baik.
4. Buah dan Sayur-sayuran
Antioksidan dalam buah dan sayuran berwarna-warni dapat membantu melindungi sel-sel otak dari kerusakan oksidatif. Beberapa contoh buah dan sayuran yang kaya akan kandungan antioksidan ialah, seperti buah berry, brokoli, wortel, dan bayam.
5. Makanan Kaya Zat Besi
Kekurangan zat besi pada anak dapat memperburuk gejala ADHD. Beberapa makanan yang kaya akan kandungan zat besi, seperti daging merah, ayam, ikan, kacang-kacangan, dan sereal, dapat membantu anak dalam mengelola gejala ADHD.
Penting untuk diingat bahwa setiap anak memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk membuat menu dan pola makan yang sesuai dengan kebutuhan anak. Selain itu, perubahan pola makan sebaiknya dilakukan secara bertahap dan bersamaan dengan pengelolaan gejala ADHD secara menyeluruh, termasuk pendekatan medis serta psikososial