Beberapa Faktor Penentu Jenis Kelamin Bayi, Benarkah?
Tidak sedikit pasangan suami dan istri yang mencari tahu mengenai hal-hal atau faktor apa yang bisa membuat jenis kelamin bayi sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Meskipun begitu, tidak semua informasi mengenai hal ini didukung oleh bukti atau fakta ilmiah yang kuat.
Di setiap negara, termasuk Indonesia, terdapat berbagai anggapan atau mitos yang mengatakan bahwa beberapa faktor, seperti usia pasangan, posisi berhubungan intim, serta jenis makanan tertentu bisa menentukan jenis kelamin bayi yang diharapkan. Beberapa anggapan ini masih belum bisa dibuktikan terkait kebenarannya.
Untuk lebih jelasnya, akan kita bahas mengenai beberapa faktor yang diyakini bisa menjadi penentu jenis kelamin bayi.
1. Usia Pasangan
Usia pasangan ketika proses pembuahan terjadi dipercaya bisa mempengaruhi jenis kelamin bayi. Semakin tua pasangan, terlebih pria, maka kemungkinan untuk mempunyai anak perempuan juga semakin besar.
Hal ini dipercaya karena perubahan level hormon pada pria yang terjadi sejalan dengan pertambahan usianya bisa menaikkan peluang sperma pembawa kromosom X untuk membuahi sel telur. Ketika sel dibuahi oleh sperma pembawa kromosom X, janin di dalam kandungan akan mempunyai jenis kelamin perempuan.
Walaupun mempunyai alasan yang terbilang kuat, faktor penentu jenis kelamin ini masih membutuhkan penelitian lebih dalam.
2. Posisi Berhubungan Intim
Faktor yang diyakini bisa menentukan jenis kelamin bayi berikutnya ialah posisi ketika berhubungan seksual. Posisi misionaris disebut bisa menaikkan peluang hamil bayi perempuan, sementara penetrasi dari belakang atau rear-entry bisa meningkatkan peluang hamil bayi laki-laki.
Posisi berhubungan intim memang bisa membantu perempuan hamil lebih cepat. Tetapi, anggapan posisi berhubungan seksual bisa mempengaruhi jenis kelamin bayi hanyalah isapan jempol belaka.
3. Jenis Makanan yang Dikonsumsi
Wanita yang mengkonsumsi makanan berkalori tinggi dan kaya akan kandungan kalium disebut mempunyai peluang lebih tinggi untuk mengandung bayi laki-laki. Sedangkan, makanan yang asam dipercaya bisa menaikkan peluang wanita hamil bayi perempuan.
Meskipun begitu, hubungan antara jenis makanan tertentu bisa mempengaruhi jenis kelamin bayi hanyalah sekedar mitos serta tidak ada bukti ilmiah yang bisa membuktikan hal ini.
Sejauh ini, salah satu cara yang telah terbukti mempunyai peluang keberhasilan cukup baik dalam menentukan jenis kelamin bayi ialah dengan metode bayi tabung. Tetapi, metode bayi tabung membutuhkan persiapan yang sangat matang dan seringkali memerlukan waktu yang cukup lama.
Karena itu, TemanMama dan pasangan dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter bila memang ingin mencoba metode bayi tabung demi menentukan jenis kelamin bayi.
Semoga, artikel ini bisa menambah referensi TemanMama seputar kehamilan, ya!