Kelompok Anak yang Membutuhkan Homeschooling
Selain sekolah formal, sebetulnya sudah ada metode lain dalam memperoleh pendidikan anak, ialah homeschooling. Homeschooling ialah aktivitas belajar mengajar yang dilakukan di rumah. Anak jadi tidak perlu untuk pergi ke sekolah, mereka yang menjalani homeschooling dapat belajar dengan nyaman di rumahnya sendiri.
Orang tua yang memasukkan anaknya ke program homeschooling dipengaruhi karena berbagai alasan, seperti misalnya karena anak mengidap kondisi tertentu yang membuat aktivitasnya menjadi terbatas.
Berikut ini merupakan beberapa kondisi khusus yang dialami anak dan menjadi pertimbangan orang tua untuk memasukkannya ke dalam program homeschooling.
1. Anak yang Menderita Penyakit Kronis
Anak-anak yang menderita penyakit kronis, seperti penyakit jantung, kanker, dan lain sebagainya membuat mereka kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari, termasuk pergi ke sekolah. Namun, melalui program homeschooling anak-anak yang menderita penyakit kronis tetap bisa belajar dengan nyaman di rumah.
Selain itu, jadwal pembelajarannya pun bisa disesuaikan dengan jadwal pengobatan yang perlu mereka jalani.
2. Anak yang Menderita ADHD
ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder ialah kondisi di mana anak kesulitan dalam berkonsentrasi serta cenderung mempunyai perilaku yang impulsif dan hiperaktif. Gejala ini biasanya akan muncul saat anak memasuki usia sekolah, sehingga kondisi ini akan membuat ia kesulitan dalam mengikuti materi pelajaran.
Penelitian menunjukkan bahwa anak dengan kondisi ADHD bisa lebih beradaptasi dengan sistem belajar yang disusun sesuai dengan kebutuhannya, dan hal ini sesuai dengan prinsip homeschooling.
3. Disleksia
Disleksia ialah gangguan proses belajar yang membuat anak kesulitan dalam menulis, membaca, ataupun mengeja. Tetapi, pada umumnya, anak yang mengidap disleksia tetap memiliki tingkat kecerdasan yang normal sama seperti anak-anak lainnya.
4. Anak yang Mengidap OCD
OCD atau obsessive compulsive disorder merupakan gangguan mental yang memicu pengidapnya untuk melakukan tindakan tertentu secara berulang-ulang. Kondisi ini tentunya akan membuat anak kesulitan dalam mengikuti pelajaran.
Namun, melalui homeschooling, anak yang mengidap OCD bisa belajar dengan nyaman karena tenaga pengajar bisa mengatur kebutuhan dan menyesuaikan metode pembelajaran dengan kebutuhan anak.
Satu hal yang wajib diperhatikan orang tua ialah homeschooling bukan jalan pintas bagi anak yang mengalami masalah ketika di sekolah, seperti masalah akademik ataupun korban bullying. Semoga artikel ini bisa menambah referensi TemanMama seputar pendidikan anak, ya!