Apa Itu Iktiosis? Ketahui Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya
Jika kulit tidak mendapat kelembapan yang cukup, tekstur kulit dapat berubah menjadi kasar, kering, serta bersisik. Ciri-ciri kulit yang seperti ini dapat juga menjadi pertanda gejala iktiosis atau penyakit kulit ikan. Jika kondisi ini tidak segera ditangani, iktiosis bisa mengganggu fungsi kulit dalam mengatur suhu tubuh, mencegah dehidrasi, dan melindungi tubuh dari dehidrasi.
Untuk lebih jelasnya, berikut merupakan pengertian, penyebab, gejala, dan pengobatan iktiosis.
Apa Itu Iktiosis?
Iktiosis ialah kelainan kulit yang membuat kulit menjadi kering, kasar, tebal, dan bersisik. Iktiosis terkadang juga disebut sebagai penyakit sisik ikan. Penyakit ini bisa muncul sejak lahir, namun pada sebagian kasus penyakit ini muncul ketika masa kanak-kanak.
Iktiosis tidak sama dengan xerosis. Pada xerosis, lapisan terluar kulit cenderung kekurangan volume air. Xerosis juga biasanya terjadi karena iklim yang terlalu kerin dan kebiasaan mandi terlalu lama dengan air panas.
Sedangkan, iktiosis merupakan penyakit keturunan yang menyebabkan masalah pada pelepasan sel-sel kulit mati. Sehingga, sel-sel kulit mati menjadi menumpuk dan membuat kulit terlihat kering dan bersisik.
Penyebab Iktiosis
Iktiosis diakibatkan oleh masalah pada proses regenerasi kulit yang dipicu karena hilangnya kelembapan kulit. Pada kondisi ini, proses pergantian dan pembentukan sel kulit mengalami gangguan sehingga membuat sel-sel kulit terus menumpuk. Akibatnya, kulit menjadi terus menebal dan menyerupai sisik ikan.
Penyebab iktiosis bisa dikategorikan berdasarkan kelompoknya, yaitu:
1. Iktiosis yang diturunkan
Iktiosis jenis ini terjadi karena mutasi atau perubahan pada gen. Beberapa jenis iktiosis yang diakibatkan oleh perubahan genetik ialah:
-
- Iktiosis vulgaris.
- Iktiosis harlequin.
- X-linked ichthyosis.
- Congenital ichthyosiform erythroderma
2. Iktiosis yang didapat
Iktiosis yang muncul ketika dewasa, biasanya disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti:
- Penyakit ginjal.
- Hipotiroid.
- Infeksi HIV.
- Sarkoidosis.
- Kanker jenis tertentu, seperti limfoma hodgkin dan leukemia.
Iktiosis juga bisa disebabkan oleh obat-obatan tertentu, seperti:
- Asam nikonat.
- Cimetidine.
- Clofazimine.
- Hydroxyurea, vemurafenib, dan penghambat protease.
Gejala Iktiosis
Gejala utama iktiosis ialah kulit tebal, kering, serta bersisik. Selain gejala ini, penderita iktiosis juga dapat mengalami gejala lainnya, seperti:
- Kulit tidak dapat mengeluarkan keringat.
- Kulit cenderung pecah-pecah dan mudah mengelupas.
- Kulit terlihat kemerahan dan terasa gatal.
- Kulit terasa kencang sehingga susah untuk digerakkan.
Pengobatan Iktiosis
Sayangnya, iktiosis adalah kondisi yang tidak dapat disembuhkan. Tetapi, ada pengobatan yang bisa dilakukan untuk mencegah komplikasi serta meredakan keluhan, seperti:
1. Perawatan Kulit
Dokter biasanya akan memberikan lotion, krim, atau salep yang mengandung asam salisilat, asam alfa hidroksi, lanolin, propylene glycol, dan ceramide. Berbagai zat atau kandungan tersebut bisa menjaga kelembapan kulit dan mengangkat sel kulit mati.
2. Obat-obatan
Pada penderita iktiosis yang tergolong parah, dokter umumnya akan meresepkan obat-obatan, seperti:
- Retinoid, yaitu obat untuk memperbaiki tampilan kulit dan mengurangi produksi sel-sel kulit mati.
- Antibiotik, yaitu obat untuk mengatasi infeksi yang terjadi di kulit penderita iktiosis.