Sariawan atau dikenal dalam istilah kedokteran stomatitis aphtosa merupakan munculnya gangguan pada mulut yang menimbulkan rasa perih dan ditandai dengan permukaan cekung berwarna putih kekuningan. Sariawan bisa menyerang siapa saja, berapa pun usianya semua bisa terkena sariawan termasuk bayi. Sariawan tersebut menyebabkan bayi menolak untuk diberikan ASI dan makanan lainnya.
Ada beberapa kasus infeksi jamur pada bayi yang disebabkan oleh pertumbuhan berlebih jamur candida albicans yang dapat ditularkan dari puting susu ibu. Sariawan pada bayi dapat terjadi di beberapa titik di mulut bayi anda, antara lain bagian dalam pipi, langit-langit mulut, serta pada gusi dan giginya.
Bayi yang memasuki usia dua bulan tidak menutup kemungkinan dapat terkena sariawan karena infeksi jamur candida yang semakin meningkat. Peningkatan pertumbuhan jamur candida dapat disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh bayi yang belum matang sehingga mengurangi kemampuan bayi untuk melawan infeksi, atau karena diberikan antibiotik yang mengurangi jumlah bakteri sehat dalam tubuh bayi sehingga memungkinkan penyebaran jamur candida semakin luas.
Selain itu peran anda sebagai ibu sangat erat kaitannya dengan tumbuh kembang bayi dan juga dapat meningkatkan pertumbuhan jamur candida, contohnya ibu yang minum obat antibiotik saat sedang menysui, sedang memiliki sariawan saat menyusui atau memiliki pemicu sariawan ketika bayi anda lahir.
Pada dasarnya, sangat mudah untuk mengetahui apakah buah hati anda terkena infeksi jamur candida atau sariawan sejak dini, terutama bagi orang tua yang mengetahui perasaan buah hatinya melalui tangisannya. Jika bayi anda menangis setelah diberikan ASI atau sesudahnya, maka itu bisa jadi pertanda ada masalah dengan kesehatan mulutnya.
Anda dapat mendeteksi sariawan pada bayi anda dengan menggunakan cahaya. Secara umum, perubahan pada lidah dapat dikenali jika terdapat area putih di samping sisa susu, atau terdapat area merah di bagian-bagian tertentu pada mulutnya. Sariawan pada bayi dapat mengganggu pencernaan dan juga akan menimbulkan ruam popok pada bayi.
Pembatasan asupan terhadap bayi menimbulkan kebingungan tentang cara menangani sariawan pada bayi. Oleh karena itu, orang tua perlu sangat berhati-hati karena kepekaan bayi tidak bisa dibandingkan dengan balita atau orang dewasa. Berikut ini beberapa cara mengatasi sariawan pada bayi yang dapat dilakukan di rumah, diantaranya:
1. Memperhatikan makanan ibu menyusui
Nutrisi yang dihasilkan oleh ASI dapat membantu buah hati anda melawan infeksi jamur. Untuk bayi yang menderita sariawan, makanan kaya akan kandungan probiotik seperti yogurt dan suplemen probiotik (sesuai anjuran dokter) dapat menjaga keseimbangan tubuh dan meminimalkan perkembangan jamur candida. Ibu menyusui harus berhati-hati dengan pola makan anda dengan menghindari makanan olahan dan makanan yang mengandung banyak gula, karena dapat mendorong perkembangan jamur candida. Kandungan di bawang putih dapat dijadikan salah satu manfaatnya dalam pengobatan sariawan pada bayi.
2. Krim tradisional
Orang tua juga bisa menggunakan krim tradisional dengan menambahkan minyak kelapa. Minyak kelapa mengandung agen anti jamur alami. Bila dioleskan pada putting payudara, dapat menekan pertumbuhan bakteri jamur candida. Selain itu cuka sari apel juga dapat digunakan sebagai krim tradisional untuk dioleskan ke puting payudara ibu menyusui.
3. Sinar matahari
Paparan sinar matahari di pagi hari dapat membantu mencegah infeksi jamur pada buah hati anda. Jamur candida tumbuh di tempat yang lembap dan gelap, sehingga orang tuanya bisa mencegahnya dengan mengajak bayi berjemur di pagi hari. Pastikan kamar buah hati anda memiliki sirkulasi udara yang baik dan sinar matahari yang cukup.