Setiap pasangan suami istri, tentunya mengharapkan anak dalam kondisi sehat saat ia lahir. Tetapi, pada kenyataannya masih ada sebagian bayi yang dilahirkan dalam kondisi yang tidak normal atau tidak sehat, seperti misalnya bayi yang menderita penyakit jantung bawaan.
Penyakit jantung bawaan pada anak bisa terjadi pada 8 bayi dari 1000 angka kelahiran. Meskipun angka kemungkinan ini termasuk kecil, namun kondisi ini harus tetap menjadi perhatian dan dipahami oleh setiap orang tua.
Perlu diketahui oleh setiap orang tua bahwa deteksi dini serta penanganan yang cepat dan tepat sangat dibutuhkan untuk menjamin keselamatan bayi.
Karena itu, untuk para calon orang tua dan yang sudah menjadi menjadi orang tua, mari kenali dan pahami lebih dalam mengenai penyakit jantung bawaan pada bayi yang baru lahir.
Apa Itu Penyakit Jantung Bawaan?
Penyakit jantung bawaan merupakan kelainan pada fungsi dan struktur jantung yang ditemukan pada bayi yang baru dilahirkan. Kelainan ini muncul pada saat bayi masih berada di dalam kandungan. Penyakit ini juga sering dikenal dengan istilah jantung bocor.
Penyakit jantung bawaan pada bayi bisa mengganggu kemampuan jantung dalam memompa darah serta menyalurkan oksigen ke seluruh bagian tubuh. Selain itu, kondisi ini juga bisa mengganggu tumbuh kembang bayi, bahkan bisa mengancam nyawa bayi.
Penyebab Penyakit Jantung Bawaan
Meskipun belum diketahui secara pasti penyebab penyakit ini, namun terdapat beberapa faktor yang bisa memicu penyakit jantung bawaan pada bayi, seperti:
1. Infeksi Virus Rubella
Ibu hamil yang terinfeksi virus rubella dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung bawaaan pada bayi. Untuk itu, sebelum TemanMama memulai program kehamilan, sebaiknya TemanMama juga melakukan pemeriksaan untuk mengetahui, apakah tubuh Anda kebal terhadap virus rubella.
Jika tidak, maka dokter akan memberikan vaksin untuk mencegah infeksi virus rubella.
2. Diabetes
Sebelum menjalankan program kehamilan, TemanMama yang menderita diabetes disarankan untuk mengendalikan gula darahnya terlebih dahulu. Tujuannya ialah supaya bisa mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung bawaan pada bayi.
3. Merokok dan Minum Alkohol
Merokok dan minum alkohol selama masa kehamilan bisa meningkatkan risiko terjadinya kelainan jantung bawaan pada anak. Karena itu, selama masa kehamilan sebaiknya hindari merokok dan minum alkohol.
4. Efek Samping Obat-obatan
Mengkonsumsi obat-obatan tertentu selama masa kehamilan juga bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung bawaan pada bayi. Beberapa obat-obatan tersebut di antaranya, seperti obat kolesterol golongan statin, obat hipertensi golongan ACE Inhibitors, serta obat jerawat yang mengandung isotretinoin.
Oleh sebab itu, ibu hamil jangan pernah sembarangan mengkonsumsi obat-obatan tanpa resep atau instruksi dari dokter.
5. Keturunan
Selain beberapa faktor tersebut, faktor keturunan atau genetik juga dapat menjadi pemicu kelainan jantung bawaan pada anak. Kondisi ini dipengaruhi oleh genetik yang diturunkan antar-generasi.
Gejala Penyakit Jantung Bawaan
Orang tua harus lebih waspada dan sigap apabila menemukan beberapa gejala ini pada anak:
- Si kecil bernafas dengan cepat.
- Lidah, bibir, serta kuku berubah warna kebiruan.
- Anak berkeringat secara berlebihan, terutama saat makan.
- Nafsu makan anak berkurang.
- Anak mengalami penurunan berat badan, atau berat badannya tidak bertambah-tambah.
Apabila TemanMama menemukan gejala-gejala seperti itu pada si kecil, maka segera bawa ia ke dokter untuk berkonsultasi dan supaya anak bisa mendapatkan penanganan medis yang cepat dan tepat.