Bagi setiap orang tua yang mempunyai lebih dari satu anak, terdapat peraturan yang wajib untuk dilakukan, yaitu jangan sampai pilih kasih terhadap anak. Pasalnya, memposisikan salah satu dari mereka sebagai anak emas atau anak yang diunggulkan bisa berdampak negatif terhadap psikologis anak yang di nomor duakan.
Tidak bisa dipungkiri, bahwa mungkin bisa saja orang tua memiliki kecenderungan lebih memfavoritkan salah satu anaknya. Pilih kasih bisa terjadi secara natural, bahkan bisa terjadi tanpa disadari atau memang karena kebiasaan orang tua yang suka membandingkan anaknya.
Karena itu, orang tua mungkin tidak bermaksud untuk menonjolkan salah satu anaknya, namun situasi ini bisa terjadi tanpa disadari atau tanpa disengaja.
Ciri-ciri Orang Tua Pilih Kasih
Berikut ini ialah ciri-ciri orang tua yang pilih kasih pada anaknya yang terjadi tanpa disadari ataupun secara alami.
1. Orang Tua Memberikan Perlakuan yang Berbeda
Ciri yang pertama yaitu orang tua cenderung memberikan perlakuan yang berbeda terhadap anaknya, seperti misalnya salah satu anak lebih banyak menerima pujian, hadiah, ataupun perhatian dari anak lainnya.
2. Suka Membanding-bandingkan Anak
Mungkin, beberapa orang tua tidak menyadari bahwa mereka sedang bersikap pilih kasih terhadap anaknya dengan suka membanding-bandingkan. Hal ini dapat membuat tekanan yang berat terhadap salah satu anak hingga bisa mengganggu perkembangan emosionalnya.
3. Lebih Kritis terhadap Satu Anak
Ciri selanjutnya yaitu orang tua lebih kritis terhadap satu anak dibandingkan anak yang lainnya. Salah satu anak mungkin menerima kritikan yang lebih sering dari orang tua, sehingga ia merasa tidak dihargai dan merasa bersalah atas keberadaannya.
Dampak Negatif Akibat Pilih Kasih
Perlakuan pilih kasih pada anak bisa mempunyai dampak jangka panjang yang serius, seperti:
1. Retaknya Hubungan Antar Saudara Kandung
Tidak hanya melahirkan konflik antara anak dan orang tua, pilih kasih juga bisa berdampak terhadap retaknya hubungan antar saudara kandung, bahkan retaknya hubungan antar saudara ini dapat berlangsung hingga mereka dewasa nantinya.
2. Anak Menjadi Tidak Percaya Diri
Orang tua yang pilih kasih dapat membuat anaknya menjadi tidak percaya diri. Sebab, ia merasa tidak dihargai ataupun tidak diakui oleh orang tuanya sendiri. Kondisi ini dapat mengganggu perkembangan kepercayaan diri anak dan membuat dirinya menyesali atas keberadaannya di keluarga.
3. Anak Mengalami Gangguan Emosional
Pilih kasih juga dapat mengakibatkan gangguan emosional pada pada anak. Bagaimana tidak, anak yang merasa di nomor duakan dan diabaikan pasti akan mengalami perasaan cemburu, marah, dan sedih.
Perbedaan perlakuan yang diberikan bisa memicu perasaan tidak adil pada anak. Sehingga, rasa emosi ini bisa berkembang menjadi gangguan emosional, seperti perasaan minder, kegelisahan, bahkan hingga bisa menyebabkan depresi pada anak.
4. Menciptakan Permusuhan
Orang tua yang pilih kasih terhadap salah satu anaknya hanya akan menciptakan rasa permusuhan di antara anak-anaknya. Mereka akan menjadi lebih sering saling bertengkar, berselisih, dan hubungan saudara kandung pun akan menjadi pecah.
Dan biasanya, anak yang merasa diabaikan ataupun di nomor duakan akan memupuk rasa kebencian kepada anak yang selalu diistimewakan.
Orang tua yang pilih kasih terhadap anaknya, bisa memberikan luka yang membekas hingga ia dewasa nantinya. Oleh karena itu, belajarlah untuk selalu menjadi orang tua yang lebih baik dari sebelum-sebelumnya.
Belajarlah untuk lebih objektif, jangan subjektif, dapat mengendalikan stres, dan berkomunikasilah dengan baik bersama pasangan. Dengan begitu, diharapkan Anda bisa menjalankan peran orang tua dengan baik dan jauh dari pilih kasih.