Seberapa Penting Pendidikan Non Formal Bagi Anak ?
Pendidikan ialah suatu hal yang wajib diterima oleh setiap orang, terlebih saat masih anak-anak. Melalui pendidikan, kita bisa memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang bermanfaat untuk di kehidupan sehari-hari. Pada dasarnya, pendidikan terbagi menjadi 3 kategori, mulai dari pendidikan formal, informal, dan pendidikan non-formal.
Pendidikan formal merupakan pendidikan yang terstruktur serta bertingkat, terdiri dari jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Sedangkan pendidikan informal merupakan pendidikan yang didapat dari lingkungan ataupun keluarga. Dan pendidikan non-formal yaitu kegiatan belajar mengajar di luar pendidikan formal.
Biasanya, pendidikan non-formal sifatnya lebih fleksibel, seperti lembaga pelatihan atau kursus, pendidikan usia dini, dan lain sebagainya.
Untuk lebih jelasnya, berikut uraian informasi mengenai pendidikan non-formal dan seberapa pentingnya untuk anak.
Apa Itu Pendidikan Non-Formal
Pendidikan non-formal adalah kegiatan belajar yang diadakan di luar pendidikan formal. Pendidikan non-formal sendiri bisa dikatakan sebagai pelengkap pendidikan formal, yaitu untuk mengisi aspek atau keterampilan tertentu yang tidak bisa dipenuhi di pendidikan formal.
Contoh pendidikan non-formal adalah, seperti pendidikan anak usia dini atau PAUD, sanggar, lembaga pelatihan atau kursus, dan lain-lain.
Seperti yang sudah disinggung sedikit, biasanya pendidikan non-formal bersifat lebih fleksibel. Sebab, lembaga pendidikan non-formal bisa merancang dan mengaplikasikan metode kurikulumnya sendiri, atau singkatnya tidak terikat dengan aturan seperti lembaga pendidikan formal.
Lembaga pendidikan non-formal juga biasanya tidak menggunakan persyaratan tertentu bagi calon muridnya. Sehingga, pendidikan non-formal lebih terbuka bagi siapapun yang ingin bergabung.
Selanjutnya, pendidikan non-formal umumnya menerapkan lingkup pengajaran yang lebih sempit, namun lebih fokus dan juga lebih spesifik. Seperti contohnya lembaga kursus bahasa inggris, di lembaga pendidikan non formal ini hanya ada bahasa inggris yang dijadikan sebagai mata pelajaran. Berbeda dengan pendidikan formal, di mana mata pelajaran yang diajarkan lebih banyak dan beragam.
Di sinilah letak kelebihan pendidikan non-formal, yaitu murid hanya akan fokus belajar terhadap bidang yang menjadi minatnya.
Pentingkah Pendidikan Non-Formal untuk Anak?
Pada lembaga pendidikan formal seperti sekolah, seringkali anak belum bisa mendapati satu bidang yang ia sukai. Sebagai orang tua, pastinya kita tidak bisa berdiam diri. Karena apabila dibiarkan, maka anak menjadi tidak bisa mengembangkan potensi atau bidang yang disukainya.
Untuk itu, demi mengisi bidang tertentu yang tidak bisa dipenuhi oleh pendidikan formal, orang tua bisa memenuhi kekurangan ini melalui lembaga pendidikan non formal. Dengan pendidikan non-formal seperti kursus, kebutuhan anak untuk mengembangkan bidang atau potensi yang disukainya bisa terpenuhi.
Pendidikan non-formal yang di mana ruang lingkup pengajarannya lebih terfokus, bisa membuat anak menemukan tempat yang sesuai dengan minatnya. Selain itu, keterampilan dan pengetahuan yang diajarkan pada si kecil juga lebih mendalam, sehingga hal ini berdampak positif terhadap kemampuan anak.
Pendidikan non-formal sepertinya bisa menjadi jawaban untuk mengembangkan minat dan bakat si kecil sejak usia dini. Dengan begitu, perkembangan potensi anak pun menjadi lebih terarah. Si kecil juga akan bertemu dengan teman-teman yang sedang menekuni bidang yang sama, sehingga mereka bisa saling menjadi support system.
Belum lagi, si kecil juga akan belajar time management dari usia yang terbilang masih cukup dinI, dikarenakan ia harus pintar mengatur waktu untuk belajar di pendidikan formal seperti sekolah, belajar di pendidikan non formal seperti kursus, serta mengatur waktu untuk istirahat dan bermain.
Nah, itulah uraian lengkap mengenai seberapa penting pendidikan non-formal untuk anak. Semoga artikel ini bisa menambah referensi TemanMama, ya!
