Bagaimana Memberi Penjelasan Pada Anak Mengenai Orang Tua yang Akan Bercerai ?
Perceraian bukanlah hal yang diinginkan oleh setiap pasangan suami istri, terlebih jika sudah memiliki anak. Mengetahui akan adanya dampak perceraian terhadap anak, mungkin sebaiknya perpisahan tidak harus terjadi. Akan tetapi, saat pertengkaran rumah tangga tidak kunjung berakhir, mungkin sebagian pasangan berpendapat memang jalan ini yang harus diambil.
Pada situasi seperti ini, langkah selanjutnya yang harus dipikirkan ialah bagaimana cara memberi penjelasan pada anak mengenai orang tuanya yang akan bercerai. Bukanlah hal yang mudah untuk menjelaskan perceraian pada anak, orang tua harus dapat berbicara dengan hati-hati supaya anak tidak salah mengerti.
Beberapa cara ini mungkin dapat membantu Anda untuk memberi penjelasan pada anak mengenai perceraian orang tua.
1. Pilih Waktu dan Kondisi yang Tepat
Cara memberi tahu anak mengenai perceraian yang akan orang tua lakukan harus dipikirkan baik-baik. Cobalah untuk menentukan waktu dan kondisi yang tepat saat Anda akan menjelaskan kabar perceraian ini pada anak.
Meskipun sebetulnya tidak ada patokan khusus mengenai waktu yang baik, si kecil harus tetap fokus pada sekolahnya, kegiatan kesehariannya, dan lain sebagainya.
Karena itu, Anda dapat memilih momen atau waktu saat emosi anak tidak dalam kondisi yang tertekan, seperti sedang tidak mengikuti ujian ataupun sedang tidak memiliki tugas yang padat.
Saat Anda sudah menjelaskan kabar perceraian pada anak, pastikan Anda selalu di samping si kecil saat ia merasa sedih dan sendirian.
2. Menjelaskan pada Anak Bersama Pasangan
Walaupun Anda sedang dalam proses perceraian atau bahkan sudah berpisah, Anda dan pasangan tetap sebagai orang tua dari anak dan harus tetap menjalankan peran tersebut.
Untuk itu, memberi tahu anak mengenai proses perceraian secara bersama-sama bisa menghindari rasa bingung pada anak sehingga ia tidak hanya mendengar cerita dari satu pihak. Hal ini juga bisa menjaga rasa percaya anak pada orang tuanya meskipun sudah berpisah.
Selain itu, apabila Anda mempunyai anak lebih dari satu, Anda bisa mengumpulkan anak-anak supaya tidak ada rahasia, agar mereka bisa mengutarakan perasaannya.
3. Bantu Anak Mengutarakan Perasaannya
Saat anak sudah mulai memperlihatkan emosionalnya, Anda bisa memancingnya untuk berbicara dan tanyakan perasaannya, apakah sedih, ingin menangis, atau bahkan marah.
Membantu anak untuk mengutarakan perasaannya melalui tangisan, dapat mengurangi ketegangan emosional yang anak alami. Karena apabila perasaannya terus dipendam, hal ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental anak.
4. Berikan Penjelasan yang Mudah Dipahami
Berusahalah untuk jujur pada anak melalui penjelasan yang sederhana tetapi mudah dipahami oleh anak. Katakan padanya, seperti “ibu dan ayah kadang bertengkar, sama seperti halnya ketika kamu dan temanmu bertengkar”.
Pastikan Anda juga menjelaskan bahwa ayah dan ibu sangat menyayanginya dan sangat bersyukur dengan keberadaannya. Katakan juga bahwa ayah dan ibu kini mempunyai dua rumah, dan keduanya rumah untuk si kecil.
5. Tegaskan Bahwa Anak Bukan Alasan Berpisah
Memastikan anak agar memahami dan mengerti bahwa ia bukanlah alasan ayah dan ibunya untuk berpisah merupakan hal yang sangat penting. Hal ini demi mencegah anak menjadi memiliki rasa bersalah dan merasa dirinya tidak berguna.
Perceraian bisa berdampak besar terhadap kehidupan anak. Oleh sebab itu, Anda harus memastikan supaya psikologis anak tetap terjaga usai melihat orang tuanya tidak lagi bersama.
Walaupun Anda dan pasangan telah berpisah, berusahalah untuk bersahabat serta terlihat rukun saat di depan si kecil.