Ada beberapa tanda yang menunjukkan bayi tidak mendapat cukup ASI. Apabila bayi anda menyusui kurang dari delapan kali dalam jangka waktu 24 jam, buang air kecil sedikit seperti yang terlihat saat beberapa kali mengganti popok, buang air kecil yang tampak mengandung “debu batu bata” kemerahan, atau buang air besar dalam sehari tidak lebih dari satu kali. Setelah menyusui kemungkinan besar bayi akan mengalami masalah kenaikan berat badan.
Jika anda melihat tanda-tanda yang disebut di atas segera hubungi dokter anak untuk memeriksa dan menimbang bayi anda. Segera bawa bayi ke dokter anak jika mengalami hal-hal berikut :
- Bayi selalu terlihat lapar dan jarang merasa kenyang setelah menyusu.
- Bayi merasa lemas dan sama sekali tidak berminat menyusui.
- Selaput lendir di dalam mulut yang kering (mulut bayi tidak mengkilap dan tidak tampak basah).
- Saat dicubit dan dilepaskan dengan lembut kulit lengan, kaki, atau perut, kulitnya tetap tegang.
- Mata, wajah, dada, kaki, atau perut berwarna kuning
Kebanyakan bayi kehilangan 5 -10% berat badan mereka saat lahir pada hari ketiga atau keempat usianya. Begitu ASI peralihan keluar berat badan bayi akan terus meningkat. Bayi cukup bulan biasanya kembali ke berat badan lahirnya pada hari ke 10 atau 14.
Jika berat badan bayi anda tidak mengikuti pedoman di atas anda mungkin tidak memproduksi cukup ASI dan harus mengambil langkah untuk meningkatkan pasokan ASI anda. Selain itu masalah penambahan berat badan bukan disebabkan oleh produksi ASI yang tidak mencukupi, melainkan karena ketidakmampuan bayi untuk mendapatkan cukup ASI.
Produk ASI atau asupan yang tidak cukup untuk bayi dapat disebabkan oleh faktor-faktor berikut :
Kurang tepat menumpulkan mulut
Jika bayi mengalami kesulitan menempelkan mulutnya ke payudara, bayi tidak mendapat cukup ASI. Kondisi ini ditandai dengan puting pecah-pecah yang sangat nyeri. Keadaan ini terjadi jika payudara berukuran sangat besar, bayi prematur, sakit, atau memiliki neurologi yang mempengaruhi kemampuan menghisap. Jika anda tidak dapat membantu bayi menurunkan mulutnya secara tepat minta bantuan profesional. Semakin cepat anda mencari bantuan, semakin cepat masalah dapat diatasi.
Jadwal pemberian ASI
Bayi baru lahir, terutama bayi yang tumbuhnya lambat, perlu diberi makan lebih sering setiap 3 sampai 4 jam. Semua bayi baru lahir perlu diberi makan pada malam hari Jangan menunda pemberian ASI. Menyusui kapanpun bayi menunjukkan minat untuk menyusu, dan biarkan bayi minum ASI selama yang ia inginkan.
Menyusu hanya dari satu payudara
Menyusui hanya menggunakan satu payudara dalam setiap kali menyusui akan mengakibatkan produksi ASI tidak mencukupi dan akan membatasi jumlah ASI yang diterima. Setelah bayi menyusu beralihlah ke payudara lain.
Bayi tidur lama
Kebanyakan orang tua akan senang jika bayinya banyak tidur, namun jika bayi tidur terlalu lama dan tidak menyusu berarti bayi tidak mendapat cukup ASI. Usahakan membangunkan bayi setiap 2 hingga 4 jam di malam hari.
Gaya hidup ibu menyusui
Stres yang berlebihan, rangsang yang kurang memadai pada puting, dan konsumsi alkohol, kafein, dan rokok yang berlebihan dapat mengganggu pemberian pasokan ASI pada bayi. Pilih gaya hidup sehat. Gaya hidup sehat yang dipilih seorang ibu secara alami diturunkan kepada bayi yang diberikan ASI.
Pasokan ASI yang tidak memadai
Bayi mungkin tidak mendapat cukup ASI karena ibunya tidak menghasilkan cukup ASI untuk memenuhi kebutuhan ASI bayi. Jika anda merasa pasokan ASI sedikit, cobalah hal berikut :
- Sering-seringlah menyusui, minimal 8 sampai 12 kali sehari.
- Jangan pernah membatasi pemberian ASI.
- Pastikan bayi anda dapat menempelkan mulutnya dengan baik ke payudara dan anda dapat mendengar suara menelan saat ia menghisap.
- Membawa bayi ke tempat tidur dan menyusui dengan kontak kulit ke kulit. Berbaring selama yang anda mau. Ini memberikan waktu untuk istirahat dan memberikan perhatian penuh pada bayi saat menyusui.