Shaken Baby Syndrome: Pengertian, Penyebab, dan Gejalanya
Shaken baby syndrome (SBS) atau sindrom bayi terguncang adalah bentuk kekerasan terhadap anak yang serius dan bisa mengancam nyawa. Shaken baby syndrome terjadi ketika seorang bayi atau balita diguncang dengan keras, sehingga menyebabkan cedera otak yang parah. Sindrom ini seringkali tidak terlihat karena tidak meninggalkan tanda-tanda fisik yang jelas, tetapi dampaknya bisa sangat merusak perkembangan fisik dan mental anak.
Nah, untuk lebih jelasnya, dalam artikel ini kita akan membahas mengenai pengertian, penyebab, dan gejala shaken baby syndrome.
Apa Itu Shaken Baby Syndrome?
Shaken baby syndrome terjadi ketika seorang anak diguncang dengan keras, sehingga membuat otaknya bergerak maju mundur di dalam tengkorak. Gerakan ini dapat merobek pembuluh darah kecil di otak dan menyebabkan pembengkakan serta perdarahan. Karena bayi masih memiliki otot leher yang lemah dan kepala yang relatif besar serta berat dibandingkan dengan tubuh mereka, maka bayi sangat rentan terhadap cedera jenis ini.
Penyebab Shaken Baby Syndrome
Shaken baby syndrome biasanya terjadi akibat pengasuh atau orang tua merasa frustasi karena tidak bisa menenangkan bayi yang menangis terus-menerus. Karena kurangnya pengetahuan tentang akibat fatal dari mengguncang bayi, pengasuh atau orang tua mungkin menganggap tindakan ini sebagai cara untuk membuat bayi berhenti menangis.
Namun, otot leher bayi yang masih lemah dan struktur otak yang masih rentan membuat mereka sangat berisiko mengalami cedera serius dari guncangan yang keras.
Gejala Shaken Baby Syndrome
Gejala shaken baby syndrome bisa bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan cedera yang dialami. Namun, ada beberapa gejala shaken baby syndrome yang umum terjadi, di antaranya:
- Kesulitan Bernapas: Gejala pertama yaitu bayi mungkin akan menunjukkan tanda-tanda kesulitan bernapas atau pola napas yang tidak teratur.
- Kehilangan Kesadaran: Gejala berikutnya yaitu bayi bisa mengalami kehilangan kesadaran atau terlihat sangat mengantuk dan sulit untuk dibangunkan.
- Muntah-muntah: Muntah yang terjadi tanpa alasan yang jelas sering menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang salah pada otak bayi.
- Kejang: Gejala berikutnya yaitu bayi bisa mengalami kejang, yang merupakan tanda adanya gangguan serius pada otak.
- Kulit Pucat atau Kebiruan: Kurangnya oksigen yang diterima oleh bayi dapat menyebabkan kulit bayi menjadi pucat atau kebiruan.
Shaken baby syndrome adalah kondisi serius yang dapat menyebabkan kerusakan permanen atau kematian pada bayi dan anak kecil. Karena itu, memahami gejala dan penyebab kondisi medis ini sangat penting untuk mencegah terjadinya cedera ini. Selain itu, edukasi dan dukungan bagi orang tua, pengasuh, maupun kerabat terdekat adalah kunci untuk mengurangi insiden shaken baby syndrome agar bisa melindungi kesehatan dan keselamatan anak-anak.