Mengapa Semua Orang Tertarik Mencium Bayi
Mahluk kecil yang baru lahir ke bumi seringkali menggoda banyak orang untuk segera mencium kening mereka. Fenomena umum ini nyatanya tidak sekadar kebiasaan, ada penjelasan ilmiah dibalik itu semua
Saat seorang bayi baru lahir, banyak orang di sekitarnya, terutama kerabat dan teman dekat, sering kali tidak bisa menahan diri untuk mencium dan mencium kepala bayi tersebut. Apakah ini hanya tradisi ataukah ada penjelasan ilmiah di balik keinginan ini? Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi fenomena ini dan menggali lebih dalam mengapa bau bayi baru lahir memiliki daya tarik yang begitu kuat bagi banyak orang.
Asal Usul Bau Bayi Baru
Meskipun ilmu pengetahuan belum sepenuhnya memahami sumber pasti dari bau bayi baru lahir, para peneliti menduga bahwa verniks, lapisan pelindung yang terbentuk pada kulit bayi di dalam rahim, dapat menjadi kunci jawaban. Verniks ini diyakini memiliki peran penting dalam memunculkan bau yang khas pada bayi yang baru lahir. Namun, meskipun hipotesis ini masuk akal, masih perlu penelitian lebih lanjut untuk memastikan sumber pastinya.
Bau Bayi yang Menggoda
Dalam studi yang dilakukan oleh Dr. Johannes Frasnelli, seorang profesor di Departemen Anatomi di University of Quebec di Trois-Rivieres, para peneliti melacak aktivitas otak 30 wanita saat mereka mencium bau piyama yang dikenakan oleh bayi berusia 2 hari. Hasilnya, semua wanita, terlepas dari apakah mereka adalah ibu baru atau bukan, mengalami lonjakan dopamin dan aktivasi di area otak yang berhubungan dengan penghargaan. Ini memberikan dasar ilmiah untuk mengapa banyak orang, terutama ibu, merasakan kebahagiaan dan kepuasan saat mencium bau bayi baru lahir.
Lama Bertahannya Bau
Meskipun bau bayi baru lahir tampaknya memiliki daya tarik yang kuat, sayangnya, keindahannya hanya bertahan untuk beberapa waktu. Dengan berjalannya waktu, kontak kulit bayi dengan dunia luar, mandi, dan pertambahan usia menyebabkan bau tersebut memudar. Menurut Dr. Rebekah Diamond, seorang dokter spesialis pediatrik di New York City, bau tersebut mungkin masih dapat ditemukan pada anak praremaja, meskipun tidak lagi terkait dengan verniks.
Penyebab Tidak Memiliki Bau Bayi Baru
Beberapa bayi mungkin dilahirkan dengan verniks yang lebih sedikit, menjelaskan mengapa tidak semua bayi memiliki bau yang sama. Dr. Frasnelli juga menunjukkan bahwa bayi prematur mungkin memiliki sedikit verniks, yang dapat mempengaruhi intensitas bau bayi baru lahir. Meskipun demikian, ini masih merupakan area penelitian yang berkembang dan tidak seluruhnya dipahami.
Aroma Tidak Sedap
Selain dari aroma yang memabukkan, tak bisa dihindari bahwa bayi juga mengeluarkan bau yang kurang menyenangkan. Ini umumnya disebabkan oleh kotoran dan gas. Penting untuk dicatat bahwa jenis makanan bayi, apakah itu ASI eksklusif atau susu formula, juga dapat mempengaruhi aroma kotoran mereka.
Bau bayi baru lahir bukanlah sekadar mitos atau tradisi lama; ini adalah fenomena yang nyata yang telah menjadi fokus penelitian ilmiah. Meskipun kita belum sepenuhnya memahami sumber pasti bau ini, bukti ilmiah menunjukkan bahwa bau bayi baru lahir memicu respons positif dalam otak, mirip dengan sensasi kebahagiaan yang terjadi saat kita makan makanan yang enak. Meskipun keindahan bau ini hanya bertahan selama beberapa bulan pertama kehidupan bayi, tetapi dampaknya pada ikatan orang tua dan bayi bisa sangat kuat. Jika Anda merasa bayi Anda tidak memiliki bau khas, kemungkinan besar itu karena kotoran atau gas, dan tidak ada alasan untuk khawatir. Tetapi, jika masih ada kekhawatiran, konsultasikan dengan dokter anak atau penyedia layanan kesehatan untuk memastikan kesehatan dan kenyamanan bayi Anda.