4 Tips untuk Lebih Menyayangi Pasangan Anda
Setiap pasangan harus mampu menjaga keseimbangan antara pasangan, anak dan kesibukan. Beberapa tips temanmama dapat membantu Anda
Masalah jangka pendek bisa saja menjadi keluhan jangka panjang. Mereka mungkin mulai berinvestasi lebih sedikit pada pernikahan dan lebih banyak pada anak-anak, sampai akhirnya rasa cinta mereka hanya tersisa sedikit. Atau mereka menjadi begitu sibuk dengan anak-anak mereka sehingga mereka melupakan masalah-masalah dalam hubungan yang sebenarnya perlu diatasi.
Apa yang dapat Anda lakukan untuk memastikan bahwa kesenjangan antara cinta untuk pasangan Anda dan cinta untuk anak-anak Anda tidak terus melebar? Berikut empat tipsnya.
1. Terimalah Bahwa Hubungan Orang Dewasa membutuhkan Kerja Keras
Hubungan orang dewasa itu kompleks. Mungkin kebutuhan terbesar Anda adalah waktu istirahat untuk menonton acara favorit Anda ketika pasangan Anda ingin berbicara, atau otak Anda begitu disibukkan oleh anak-anak atau pekerjaan sehingga Anda tidak memiliki banyak energi yang tersisa untuk pasangan Anda. Dalam sebuah hubungan yang baik, Anda menerima perbedaan-perbedaan Anda, namun juga menyediakan waktu dan energi untuk menanggapi keinginan dan kebutuhan satu sama lain.
Jika Anda melihat diri Anda menghindari atau mengabaikan pasangan Anda, buatlah upaya atas dasar kesadaran untuk kembali kepada mereka. Dalam pandangan saya, upaya tersebut selalu dimulai dengan rasa ingin tahu tentang pasangan Anda dan apa yang mereka alami. Mengajukan pertanyaan yang benar-benar menarik akan membantu Anda untuk lebih selaras. Selain itu, cobalah untuk terbuka pada perasaan lembut yang sama dengan pasangan Anda yang sangat mudah diakses oleh anak Anda. Perhatikan ketika respons yang mudah marah terhadap pasangan Anda muncul (“Mengapa dia selalu membiarkan lampu menyala di ruang tamu sebelum tidur?”) dan membingkainya kembali dengan penuh empati (“Saya tahu betapa lelahnya dia saat ini”). Pasangan telah mengatakan kepada saya bahwa mereka cemburu dengan kata-kata manis yang begitu mudah diterima anak-anak mereka dari orang tua yang lain (“Dia biasa berbicara seperti itu kepada saya”), jadi cobalah untuk menjadi pembicara yang memiliki kesempatan yang sama.
2. Perlu sentuhan
Anak-anak sangat lembut dan penuh kasih sayang, tapi menyentuh pasangan Anda bisa jadi hal yang rumit. Jika Anda memeluk mereka, apakah mereka akan membuat Anda merasa bersalah nantinya jika Anda tidak ingin berhubungan seks? Tentu saja, saat Anda berbagi pelukan dengan anak-anak Anda sepanjang hari, Anda mungkin benar-benar membutuhkan lebih sedikit sentuhan dari pasangan Anda, tetapi Anda masih bisa saling memberikan apa yang Anda dapatkan dari anak-anak Anda.
Sentuhan yang ramah dan tidak beresiko, seperti meletakkan tangan di bahu mereka atau menggenggam tangan mereka, merupakan hadiah tersendiri, jadi cobalah untuk bermurah hati. Kita semua ingin merasa disayangi dan aman dalam hubungan yang nyaman. Dengan begitu, kita semua adalah anak-anak di dalam diri kita dan ingin disayangi tanpa syarat. Namun, jika Anda benar-benar kehilangan keinginan untuk menyentuh pasangan Anda, pikirkanlah alasannya. Anda mungkin menemukan bahwa rasa sakit hati atau kemarahan menghalangi. Jika berbicara sendiri tidak membuatnya lebih baik, carilah bantuan profesional.
3. Jangan Menunda Menghadapi Kekecewaan
Terkadang hubungan kurang memuaskan dari yang kita harapkan, dan pendekatan terbaik adalah dengan mengatasinya. Tetapi jika Anda merasa tidak mencintai atau kurang menyukai pasangan Anda secara terus menerus, tidak ada gunanya membiarkan hubungan Anda terganggu sementara anak-anak Anda masih kecil dan lebih banyak menuntut. Dalam pengalaman saya, saya melihat banyak orang yang menerapkan strategi tersebut, namun kemudian merasa tidak ada apa-apa lagi setelah anak-anak mereka beranjak dewasa dan meninggalkan rumah.
Sebaliknya, ambillah langkah-langkah untuk memahami bagaimana dan apakah hubungan Anda dapat ditingkatkan. Anda mungkin tidak akan pernah merasa bahwa cinta Anda kepada pasangan Anda sedalam cinta Anda kepada anak-anak Anda, tetapi itu tidak harus menjadi masalah besar jika hal-hal dengan pasangan Anda cukup memuaskan dan Anda telah berusaha untuk membuat segala sesuatunya sebaik mungkin.
4. Mencintai Pasangan Anda = Mencintai Anak Anda
“Ketika bersama anak , saya rileks dan menikmati kesenangan yang sederhana, saya bisa menjadi diri saya sendiri!” seru klien saya, Paul, saat menceritakan pertengkarannya dengan sang istri. Dia merasa bahwa di mata istrinya, dia selalu melakukan sesuatu yang salah, dan dia tahu bahwa dia juga mudah merasa jengkel. Pada saat yang sama, Paul ingin merasa lebih dekat dengan istrinya justru karena dia sangat mencintai anaknya. Memang, mencintai anak-anak Anda adalah motivator yang baik untuk memiliki hubungan yang terbaik dengan orang tua mereka.
Mengapa Anak-anak Saya Akan Selalu Menjadi yang Kedua Setelah Pernikahan Saya
Membesarkan anak adalah salah satu petualangan besar dalam hidup, dan Anda dapat menjalin ikatan yang kuat saat melihat anak-anak Anda tumbuh dan berubah. Anak-anak Anda juga memperhatikan Anda dan menyerap banyak hal tentang hubungan orang dewasa dari cara Anda berhubungan sebagai sebuah tim. Mengasuh anak bukan hanya tentang tahap awal, ketika si kecil masih lucu dan mudah dipeluk. Ini adalah tentang membantu anak-anak mengembangkan keterampilan emosional, menavigasi kemandirian, dan pada akhirnya memulai kehidupan mereka sendiri. Itu berarti mengajari mereka dengan memberi contoh bagaimana mengelola konflik, memperlakukan orang lain dengan hormat, dan mengekspresikan kehangatan dan pengertian.